Popular Posts

Semua Kekuatan Untuk Meraih Semua Impian Sudah Ada Di Dalam Diri Kita



"Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman."
( QS. Ali Imran 3:171 )

Betapa sering kita mengagumi berbagai hal di sekeliling kita. Kita mengagumi ciptaan Tuhan, seperti alam semesta dengan segala isinya: gunung-gunung, lautan, sungai, hutan, dan segala keindahan ciptaanNya yang menakjubkan. Kita juga bahkan mengagumi keindahan dan kecanggihan ciptaan manusia, seperti gedung-gedung tinggi, komputer, peralatan komunikasi, pesawat luar angkasa bahkan berbagai simbol kemewahan seperti: baju Ralph Laurent, sepatu Bally, pena Mont Blanc, dasi Giorgio Armani, dan berbagai jenis mobil mewah seperti Mercedez Benz, BMW, Jaguar, dan sebagainya.

Kita seringkali dibuat takjub oleh hal-hal yang berada di luar kita tersebut. Tetapi di sisi lain kita justru sering tidak menyadari dan tidak pernah mengucap syukur atas ciptaan Tuhan yang luar biasa dan yang merupakan maha karya (master piece) Tuhan yang paling sempurna (the ultimate creation) dari seluruh ciptaanNya yang lain, yaitu kita, manusia. Setiap kita adalah sangat berharga, bernilai tinggi, unik, dan sangat indah serta jauh lebih berharga dibandingkan apa pun di dunia ini.

Pernahkah kita menyadari bahwa tubuh kita terdiri atas 200 bentuk tulang yang berbeda yang terangkai dan tersusun secara sempurna; dibungkus dengan milyaran serat otot dan dikoordinasikan oleh jaringan syaraf yang panjangnya tidak kurang dari 10 kilometer. Jantung kita adalah sebuah pompa mekanik yang mengagumkan, yang berdenyut rata-rata 36 juta kali setiap tahunnya sepanjang hidup kita, tanpa pernah beristirahat. Sedangkan otak kita merupakan komputer canggih yang mengendalikan lebih dari seratus tugas (super multi tasking) secara bersamaan dalam sistem tubuh kita.

Pernahkah pula kita sadari bahwa setiap kita adalah unik dan setiap kita berbeda dibandingkan dengan orang lain. Tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang identik atau sama, bahkan saudara kembar identik pun tidak. Artinya sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna, setiap kita juga memiliki kelebihan dan kekuatan yang berbeda satu sama lain. Keyakinan itulah yang harus mendasari setiap pergumulan dan upaya kita meraih hal-hal terbaik dalam kehidupan ini.

Pernahkah kita menyadari bahwa seorang tukang parkir yang berdiri di samping sebuah mobil Mercy S700, adalah jauh lebih mengagumkan dan luar biasa dibandingkan dengan mobil tersebut. Sang tukang parkir adalah ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa, sedangkan mobil mewah adalah ciptaan manusia; tetapi kita justru lebih mengagumi mobil tersebut dibandingkan seorang manusia yang tercipta dalam kesempurnaan ilahi.

Trilogi Keyakinan
Kita tidak akan pernah dapat mencapai hal-hal terbaik dalam kehidupan jika kita tidak terlebih dulu meyakini,
  • Pertama bahwa betapa kita adalah ciptaan yang sempurna dari Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta (God creates you).
  • Hal Kedua adalah meyakini bahwa Tuhan tinggal dalam diri kita (God resides in you). Seperti sejak semula pada waktu penciptaan manusia, Tuhan meniupkan napas kehidupan atau RohNya ke dalam diri manusia.
  • Keyakinan ketiga adalah bahwa kita diberi wewenang untuk menggunakan kuasa Tuhan sebagai co-creator atas setiap realitas kehidupan yang kita inginkan.

Ketiga keyakinan inilah yang kami gunakan sebagai dasar untuk meraih hal-hal terbaik dari setiap impian kita. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya kita dapat mewujudkan setiap keinginan, setiap impian kita menjadi realitas. Bagaimana caranya mendayagunakan setiap anugerah atau kekuatan yang kita miliki untuk mewujudkan impian atau keinginan tersebut.

Empat Anugerah Ilahi
Menurut Stephen Covey, ada empat anugerah Tuhan kepada manusia yang spesifik tidak dimiliki oleh ciptaanNya yang lain. Ke empat anugerah ilahi itulah yang membuat manusia unik dan memiliki daya untuk menjadi co-creator bagi kehidupannya. Anugerah tersebut adalah
  1. Pertama, kesadaran diri, yaitu kemampuan untuk berpikir tentang proses berpikir kita sendiri. Ini yang menjadi alasan mengapa manusia memiliki kekuasaan atas semua benda di dunia ini dan mengapa manusia dapat membuat kemajuan penting dari generasi ke generasi.
  2. Kedua adalah kita memiliki imajinasi, yaitu kemampuan untuk mencipta di dalam benak kita di luar realitas kita saat ini. 
  3. Ketiga kita mempunyai suara hati, yaitu kesadaran batin yang dalam tentang yang benar dan yang salah, tentang prinsip-prinsip yang mengatur perilaku kita, dan pengertian tentang tingkat di mana pikiran dan tindakan kita selaras dengan prinsip-prinsip tersebut. 
  4. Keempat kita memiliki kehendak bebas, yaitu kemampuan untuk bertindak berdasarkan kesadaran diri kita, bebas dari semua pengaruh lain.
Dengan keempat anugerah ilahi tersebut berarti sesungguhnya kapasitas manusia tidak terbatas. Hal ini karena kita memiliki semua hal yang diperlukan untuk mencipta (imajinasi) berdasarkan tuntunan atau panduan suara hati yang mewujud atas kesadaran diri dan terdorong oleh kehendak bebas dalam diri kita.

Kalau kita perhatikan sekeliling kita, semua benda ciptaan manusia, tidak ada satu pun yang tercipta tanpa terlebih dulu melalui proses imajinasi dan upaya yang tidak kenal lelah untuk mewujudkannya (kehendak bebas) dan berdasarkan tuntunan intuisi, ilham atau inspirasi. Artinya setiap kita juga memiliki kemampuan unik tersebut untuk mencipta dan mewujudkan setiap imajinasi atau gambaran mental yang ada dalam pikiran kita menjadi realitas fisik atau kenyataan.

Analogi Gunung Es dan Kekuatan Tersembunyi Kita
Setiap manusia pada dasarnya tidak menyadari kekuatan yang dimilikinya, sampai akhirnya pada suatu titik ketika beberapa orang yang sukses dapat menemukan rahasia tersebut dan menjadi dan atau memperoleh apa pun yang mereka impikan dan inginkan selama ini. Kekuatan tersebut adalah seperti bagian gunung es yang tidak kelihatan dan tersembunyi di bawah permukaan laut.

Apa yang kelihatan di permukaan adalah apa yang selama ini kita yakini tentang diri kita. Mungkin Anda adalah seorang yang merasa rendah diri karena wajah anda tidak terlalu menarik, atau suara anda gagap, atau secara fisik anda merasa kurang sempurna, anda tidak terlalu cerdas, kurang pergaulan, atau anda merasa bahwa status sosial anda berada pada lapisan bawah. Betapa banyak alasan yang akan kita pakai untuk meyakinkan diri sendiri bahwa kita tidak mampu untuk meraih semua impian atau hal-hal terbaik dalam kehidupan kita. Kita menggunakan berbagai alasan tersebut untuk menghibur diri atas ketidakmampuan kita. Sesungguhnya yang terjadi adalah kita tidak pernah mau mencoba untuk mendayagunakan seluruh potensi dan kekuatan kita sebagai ciptaan Tuhan yang sempurna.

David J. Schwartz dalam bukunya The Magic of Thinking Big mengemukakan empat alasan atau dalih mengapa banyak orang tidak mencapai impian atau kesuksesan. Dalih tersebut antara lain adalah dalih kesehatan, dalih usia, dalih intelegensi dan dalih nasib. Ke empat hal itulah yang sering digunakan manusia untuk meyakinkan dirinya bahwa kesuksesan dan kehidupan yang luar biasa adalah bukan untuknya. Kita adalah sebatas pikiran kita. Pernyataan ini sangat tepat untuk menunjukkan bahwa apa pun jadinya kita, apa pun yang kita miliki semuanya tergantung dari apa yang kita pikirkan dan kita yakini.

Tujuh Kekuatan Utama Manusia
Dalam tuisan ini saya akan mencoba menguraikan tujuh kekuatan utama manusia (berdasarkan trilogi keyakinan dan anugerah ilahi yang kita miliki) yang jika digunakan dengan penuh keyakinan dan konsistensi akan membawa kita kepada kehidupan yang berkelimpahan.

1. Kekuatan Impian (The Power of Dreams)
Untuk memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupan ini, setiap kita harus memiliki impian dan tujuan hidup yang jelas. Setiap kita harus berani memimpikan hal-hal terindah dan terbaik yang kita inginkan bagi kehidupan kita dan kehidupan orang-orang yang kita cintai. Tanpa impian, kehidupan kita akan berjalan tanpa arah dan akhirnya kita tidak menyadari dan tidak mampu mengendalikan ke mana sesungguhnya kehidupan kita akan menuju.

2. Kekuatan dari Fokus (The Power of Focus)
Fokus adalah daya (power) untuk melihat sesuatu (termasuk masa depan, impian, sasaran atau hal-hal lain seperti: kekuatan/strengths dan kelemahan/weakness dalam diri, peluang di sekitar kita, dan sebagainya) dengan lebih jelas dan mengambil langkah untuk mencapainya. Seperti sebuah kacamata yang membantu seorang untuk melihat lebih jelas, kekuatan fokus membantu kita melihat impian, sasaran, dan kekuatan kita dengan lebih jelas, sehingga kita tidak ragu-ragu dalam melangkah untuk mewujudkannya.

3. Kekuatan Disiplin Diri (The Power of Self Discipline)
Pengulangan adalah kekuatan yang dahsyat untuk mencapai keunggulan. Kita adalah apa yang kita lakukan berulang-ulang. Menurut filsuf Aristoteles, keunggulan adalah sebuah kebiasaan. Kebiasaan terbangun dari kedisiplinan diri yang secara konsisten dan terus-menerus melakukan sesuatu tindakan yang membawa pada puncak prestasi seseorang. Kebiasaan kita akan menentukan masa depan kita. Untuk membangun kebiasaan tersebut, diperlukan disiplin diri yang kokoh. Sedangkan kedisiplinan adalah bagaimana kita mengalahkan diri kita dan mengendalikannya untuk mencapai impian dan hal-hal terbaik dalam kehidupan ini.

4. Kekuatan Perjuangan (The Power of Survival)
Setiap manusia diberikan kekuatan untuk menghadapi kesulitan dan penderitaan. Justru melalui berbagai kesulitan itulah kita dibentuk menjadi ciptaan Tuhan yang tegar dalam menghadapi berbagai kesulitan dan kegagalan. Seringkali kita lupa untuk belajar bagaimana caranya menghadapi kegagalan dan kesulitan hidup, karena justru kegagalan itu sendiri merupakan unsur atau bahan (ingredient) yang utama dalam mencapai keberhasilan atau kehidupan yang berkelimpahan.

5. Kekuatan Pembelajaran (The Power of Learning)
Salah satu kekuatan manusia adalah kemampuannya untuk belajar. Dengan belajar kita dapat menghadapi dan menciptakan perubahan dalam kehidupan kita. Dengan belajar kita dapat bertumbuh hari demi hari menjadi manusia yang lebih baik. Belajar adalah proses seumur hidup. Sehingga dengan senantiasa belajar dalam kehidupan ini, kita dapat terus meningkatkan taraf kehidupan kita pada aras yang lebih tinggi.

6. Kekuatan Pikiran (The Power of Mind)
Pikiran adalah anugerah Tuhan yang paling besar dan paling terindah. Dengan memahami cara bekerja dan mengetahui bagaimana cara mendayagunakan kekuatan pikiran, kita dapat menciptakan hal-hal terbaik bagi kehidupan kita. Dengan melatih dan mengembangkan kekuatan pikiran, selain kecerdasan intelektual dan kecerdasan kreatif kita meningkat, juga secara bertahap kecerdasan emosional dan bahkan kecerdasan spiritual kita akan bertumbuh dan berkembang ke tataran yang lebih tinggi.

7. Kekuatan Kasih (The Power of Love)
Kasih dan kedamaian dalam diri akan muncul dari kerinduan yang terus-menerus untuk memasuki hadirat Tuhan melalui meditasi. Jika dalam berdoa dan penyembahan sesungguhnya kita sedang berbicara kepada Tuhan, sedangkan dalam meditasi kita justru berusaha mendengar dalam diam, keheningan dan kesendirian (stillness – silence and solitude). Ketika kita semakin cerdas secara spiritual, maka dalam batin kita muncul kedamaian diri (inner peace) yang akan mewujud dalam sikap rendah hati (humble) dan hati yang penuh kasih. Kekuatan inilah yang akan dapat mengubah bukan hanya kehidupan kita saja, tetapi juga mengubah kehidupan orang lain di sekitar kita, lingkungan tempat kita bekerja, komunitas di mana kita tinggal, juga bangsa dan bahkan umat manusia pada umumnya.

Ketujuh kekuatan utama ini merupakan kombinasi yang tidak boleh terpisah satu sama lain untuk membawa kita kepada kehidupan yang berkelimpahan. Kelimpahan di sini adalah tidak semata-mata ukuran material (kemakmuran) semata, tetapi termasuk kebahagiaan, sukacita, damai sejahtera, rasa aman, kesehatan, persahabatan, kedamaian dan peranan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

Semua dari kita berhak dan memiliki kekuatan untuk mencapai kehidupan yang berkelimpahan dan memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupannya. Semuanya ini adalah produk dari pilihan sadar kita, berdasarkan keyakinan kita, dan bukan dari produk kondisi keberadaan kita di masa lalu dan saat ini. Sebagaimana dikatakan oleh Jack Canfield dalam bukunya The Power of Focus, bahwa kehidupan tidak terjadi begitu saja kepada kita. Kehidupan adalah serangkaian pilihan dan bagaimana kita merespons setiap situasi yang terjadi pada kita.

Akhirnya saya ingin menutup tulisan ini dengan sebuah ungkapan yang ditulis oleh seorang penulis Amerika keturunan Cina, Lim How dalam bukunya Stronger Heart Wiser Mind, yang mengatakan bahwa:
No one is born to lose. Everyone is born to win. And the biggest difference that separates the one from the other is the willingness to learn, to change, and to grow.
Renungan ini tidak akan banyak berarti dan tidak akan pernah dapat menginspirasi kita untuk mencapai hal-hal terbaik dalam kehidupan kita, mencapai kehidupan berkelimpahan, jika setiap kita yang membacanya tidak memiliki kemauan dan hasrat untuk belajar, untuk berubah dan bertumbuh. Doa saya kepada Tuhan adalah kiranya kita semua diberi hati yang terbuka dan keyakinan yang kokoh bahwa kita dan setiap orang yang kita cintai layak memperoleh kehidupan yang berkelimpahan, layak mendapatkan hal-hal terbaik (pendidikan, pelayanan kesehatan, pemenuhan kebutuhan materi, kebahagiaan lahir dan batin) dalam kehidupan mereka.

Oleh ARIBOWO PRIJOSAKSONO
Sumber : www.sinarharapan.co.id

فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
"Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? "(Qs. Ar Rahmaan :18 )

Wallahu a’lam bish-shawabi


Read More Add your Comment 0 komentar


THE POWER OF WIRID KEBIASAAN



Anda BISA karena BIASA.
Anda Luar Biasa karena sudah terbiasa.

Ada kebiasaan tertentu yang menyebabkan seseorang terus menerus sukses. Sedangkan kebiasaan lainnya mengakibatkan seseorang terus mengalami kegagalan. Kebiasaan sukses membawa kemajuan setiap harinya, sedangkan kebiasaan gagal menyebabkan seseorang mengalami kemunduran atau hanya berjalan di tempat.
Nah, kebiasaan mana yang ingin kita miliki?

Thomas H. Huxley, seorang penulis abad 19, mendefinisikan dengan baik sekali tentang kebiasaan orang-orang sukses, yaitu,” Kemampuan melakukan hal yang harus dilakukan, ketika itu memang perlu dilakukan, tidak peduli anda suka atau tidak dalam melakukannya.”

Jadi sebenarnya manusia adalah budak dari kebiasaannya, jika demikian mengapa kita tidak memilih menjadi budak dari kebiasaan yang baik. Maxwell Maltz yang terkenal sebagai bapak Psichocybernetic mengatakan bahwa untuk menciptakan sebuah kebiasaan dibutuhkan 21 hari. Artinya selama 21 hari ke depan kita memiliki kekuatan untuk menciptakan kebiasaan yang baik atau buruk, kebiasaan gagal atau sukses. Dan dibutuhkan usaha yang konsisten untuk menciptakan sebuah kebiasaan buruk seperti juga menciptakan kebiasaan baik. Kebiasaan yang konsisten ini dikenal sebagai disiplin diri.

Pertama kita perlu melihat lagi arah tujuan yang kita inginkan. Kesehatan seperti apa yang kita ingin miliki setidaknya 1 tahun kedepan. Hanya mengurangkan satu sendok nasi dari porsi anda selama setahun akan mengakibatkan berat badan anda turun dua kilogram. Bangun lebih pagi dan berlatih SENAM PERNAFASAN selama 15 menit akan memberikan 100 jam dalam setahun. Pikirkan peningkatan kesehatan kita dengan tambahan 100 jam berlatih  SENAM PERNAFASAN dalam setahun?

Meluangkan 15 menit tambahan untuk ber-MEDITASI/zikir akan menghasilkan 100 jam tambahan untuk anda mengembangkan relasi dengan pencipta anda, yang bisa menambah tingkat spiritual anda.

Meluangkan waktu khusus dua jam dengan keluarga setiap harinya akan memberikan 700 jam waktu berkualitas yang bisa membangun hubungan sangat luar biasa dengan keluarga anda.

Hal kecil bila dilakukan dengan disiplin sangat dahsyat akibatnya. Saya pernah melihat batu cadas yang keras menjadi berlubang hanya karena terus ditetesi air yang begitu lembut. Batu karang yang begitu keras terkikis oleh ombak di pantai.

Begitu pula impian anda yang mustahil bisa terwujud dengan disiplin harian yang sudah diperhitungkan perlu dilakukan untuk mencapai kesuksesan anda. Tindakan harian yang konsisten ini akan mengakibatkan anda memiliki kebiasaan sukses yang pada gilirannya akan menentukan nasib anda. Karena nasib adalah buah dari pohon kebiasaan, entah nasib baik atau buruk.

Tentu kita tidak bisa mengendalikan hal yang berada di luar kendali kita, namun orang sukses memilih untuk mengontrol apa yang bisa dikendalikan yaitu fikiran dan sikap di dalam diri sendiri. Karena sikap kita akan mengontrol tindakan kita yang nantinya membentuk kebiasaan yang pada saatnya akan merangkai nasib kita.

Aristoteles seorang filsuf yang hidup di masa lampau mengatakan bahwa manusia belajar paling efektif dengan belajar melakukan. Seorang belajar berjalan dengan berlatih berjalan setiap hari. Juga seorang atlet sepeda menjadi ahli dengan berlatih setiap hari.

Juga seorang perenang menjadi perenang yang handal dengan berlatih setiap hari selama berjam-jam. Begitu pula seorang astronot, juru masak, penulis, sampai pemusik menjadi pakar karena melakukan latihan setiap harinya selama bertahun-tahun. Begitu pula pemikir besar melatih pikirannya setia hari untuk berpikir hal yang bijaksana, sama seperti pemikir pecundang atau pemikir negatif yang melatih pikirannya setiap hari untuk mendapatkan hasil yang kecil atau nasib buruk.

Hati-hatilah mengontrol tindakan anda setiap harinya. Sadarilah apa yang anda plikirkan dan lakukan, apakah akan membawa kebaikan atau keburukan. Akan membawa anda ke tempat yang anda inginkan atau hanya diam di tempat.

Mulailah dengan akhirnya dalam pikiran anda, dan selamat untuk anda karena sekarang anda sudah memiliki alat yang begitu kuat yang bisa membawa anda ke tempat manapun anda ingin pergi atau menjadi. Bacalah pengetahuan ini setiap hari sampai semua pelajarannya meresap menjadi bagian diri anda dan mengubah anda selamanya. Sharingkan kepada orang yang anda kasihi. Dengan berbagi anda akan menjadi semakin berlimpah. Murah hati adalah bagian dari kebiasaan orang sukses. Dan anda akan memiliki lingkungan pemenang.

Ajak orang lebih banyak untuk mendapatkan kebijaksanaan secara teratur dari web ini. Dan jika anda telah mendapatkan hasil atau memiliki sesuatu untuk disharingkan, silahkan berbagi dengan teman lainnya dengan mengirim email.

Sukses Besar untuk anda, salam Great Life!


Read More Add your Comment 0 komentar


The Power of Giving



"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya."
( QS. Ali Imran 3:92 )
Alkisah ada seorang Sufi yang sudah merasa teramat dekat dengan Tuhan nya. Suatu hari ketika sedang berjalan, Sang Sufi berpapasan dengan seorang yang sangat miskin. Tubuhnya kurus kering, tinggal tulang berbalut kulit yang dibungkus dengan kain compang-camping seadanya. Badan nya tergeletak lemas di pinggir jalan, bibirnya mengering, menandakan sudah lama si miskin tidak mendapat makan. Melihat penderitaan si miskin, Sang Sufi pun berteriak protes pada Tuhan nya: “Ya Tuhan, mengapa Engkau tidak lakukan sesuatu untuk orang ini !!“. Sesaat kemudian, terdengar jawaban: “Ya! Makanya Aku ciptakan kamu!“.
The Power of Giving
Kekuatan memberi datang dari tindakan yg tidak mementingkan diri sendiri. Perbuatan ini tidak harus dikaitkan dengan acara keagamaan tertentu. Akan lebih baik bila anda memberi dari hati anda karena anda ingin berbagi apa yang telah anda miliki. Jangan sampai anda memiliki motive lain, misal memberi karena mengharapkan pengembalian.

Ketika anda memberi, dari hati anda yang terdalam anda mengatakan pada alam semesta, bahwa anda hanya ingin berbagi dan tidak memperdulikan pengembalian atau keinginan setelah itu. Anda hanya melakukannya karena anda suka.

Saat anda melakukannya, respon yang didapat bisa benar2 diluar dugaan. Seolah-olah muncul banyak sekali orang yang siap menolong anda meskipun anda tidak meminta pertolongan. Seolah-olah pemberian dari hati anda tersebut dibalas dengan kebaikan puluhan kali lebih banyak dari yang anda berikan.

Mohon diingat bahwa anda memberi dari hati anda. Anda memberi tanpa ada keinginan lain dibalik perbuatan anda. Anda memberi karena yakin dan percaya bahwa anda akan selalu dilimpahkan terhadap apa yang anda bagikan kepada orang lain.

Karena dengan memberi, baik secara sadar maupun tidak, kita memancarkan sinyal/energi yang menunjukan diri kita berlebih terhadap apa yang kita berikan. Energi inilah yang direspon oleh alam semesta dan dikembalikan berlipat-lipat pada diri kita. Namun lebih baik bila kita memberi karena ingin memberi, bukan karena ada dorongan lain.

Bukan hanya memberi yang bisa kita lakukan pada orang lain. Mendoakan dan memaafkan juga memiliki efek yang kurang lebih sama terhadap diri kita. Minimal kita akan merasakan kedamaian di hati karena dapat membahagiakan orang lain.

The Law Of Giving & Receiving
Kekuatan memberi (dan menerima) ini demikian dahsyat karena merupakan esensi dari alam semesta itu sendiri. Tidak berlebihan apabila Deepak Chopra dalam 7 Spiritual Law of Success mencantumkan “Law of Giving” sebagai hukum kedua untuk sukses. Alam semesta berjalan menurut sirkulasi memberi dan menerima. Coba kita perhatikan. Dalam seluruh fenomena alam, berjalan hukum memberi dan menerima. Manusia menghirup oksigen, dan menghembuskan karbon-dioksida, sementara tanaman, menggunakan karbon-dioksida dalam proses fotosintesa, dan membebaskan oksigen.

Proses memberi dan menerima, membuat segala sesuatu di alam semesta ini berjalan, mengalir. Orang-orang jaman dahulu rupanya sangat memahami hal ini. Misalnya uang, alat tukar, dalam bahasa Inggris disebut currency, yang akar katanya adalah bahasa latin currere yang artinya mengalir.

Pertanyaan yang paling sering muncul adalah :
Apakah yang harus saya berikan? 
Jawabannya sama dengan pertanyaan: apa yang Anda ingin dapatkan? 
Jika Anda ingin mendapatkan kasih-sayang, berikan kasih sayang, 
jika Anda ingin pengetahuan, sebarkanlah pengetahuan, 
jika Anda ingin uang, maka berikanlah uang. 

Ya, ini sesuai dengan prinsip memberi dan menerima di atas, apa yang mengalir keluar dari Anda, adalah apa yang akan mengalir kembali kepada Anda. Alam semesta mengikuti hukum ini. Bahkan yang mengalir kembali kepada Anda, selalu lebih besar dari yg mengalir keluar dari Anda, karena semesta jauh lebih besar dari Anda! Jadi jika Anda ingin banyak uang, berikan uang. Ada yg bertanya, lalu bagaimana jika uang Anda belum banyak? Wah, kalau begitu Anda perlu memberi lebih banyak lagi, hehehe ...

Seandainya giving belum menjadi habit, sebetulnya ada beberapa tips yg bisa Anda terapkan. InsyaAllah jika dilaksanakan secara rutin, akan memperkuat syaraf giving Anda:

1. Kemanapun Anda pergi untuk bertemu dengan seseorang, usahakan membawakan suatu hadiah. Apapun bentuk hadiah tadi. Hal ini sebenarnya sudah diajarkan oleh orang tua kita jaman dahulu, namun sering kita lupakan. Perhatikan saja, orang tua kita dahulu setiap berkunjung ke rumah teman atau saudara selalu membawa oleh-oleh. Anda juga bisa memulai kebiasaan ini. Mungkin sekedar membawa sebungkus coklat, bunga (lho ini mau nyatain apa ya?), atau doa. Ya, kalaupun terpaksa tangan Anda kosong, ya berikan saja doa ketika Anda bertemu dengan seseorang.

2. Syukuri setiap pemberian yang Anda terima hari ini. Lho, bagaimana jika hari ini saya tidak menerima pemberian apa-apa? Salah, Anda pasti menerima sesuatu dari alam semesta. Mulai dari udara pagi yang cerah, sinar matahari yang hangat, sapaan tetangga yang ramah, bahkan teguran dari orang tidak dikenal, bertemu teman lama yang Anda rindukan, dan masih banyak lagi. Ya tentu lebih konkret lagi apabila tiba-tiba hari ini ada yang memberikan handphone baru atau iPod baru kepada Anda. Jelas Anda harus syukuri apa yg Anda terima.

3. Berkomitmenlah untuk selalu berbagi apa yang Anda sebetulnya bisa berikan setiap saat:
  • Cinta. Mungkin Anda langsung tertawa. Ah, kalau cuma cinta saya sudah berikan setiap saat untuk keluarga saya. Mungkin Anda benar. Yang harus Anda ingat adalah, seperti kata Stephen Covey, Cinta adalah kata kerja, bukan kata benda. Artinya, harus di praktek-kan. Ya, kalau Anda sudah memiliki cinta untuk orang-orang terdekat Anda, praktek-kan. Berapa kali Anda dalam sehari memeluk dan mengusap kepala anak Anda? Dan mengucapkan bahwa Anda sayang anak Anda?
  • Tawa. Ini bukan hal sepele. Tertawa adalah ekspresi kebahagiaan. Bantulah orang-orang di sekitar Anda mengekspresikan rasa bahagia melalui tertawa. Berapa kali dalam sehari Anda tertawa? Tahukan Anda bahwa seorang anak tertawa rata2 150 kali dalam sehari, dan orang dewasa hanya 15 kali dalam sehari. Bergembiralah, bagikan tawa di rumah Anda, jika tidak nanti anak Anda lebih menyukai Mas Thukul daripada Anda.
  • Pengetahuan. Anda pasti tahu sesuatu labih baik dari seseorang. Mungkin Anda jago mengurus ikan Arwana, bagikan. Anda pintar dalam mengurus tanaman Aglonema? Bagikan. Anda pintar memasak, tulis resep dan bagikan. Bagikan pengetahuan Anda, karena pengetahuan adalah gift dari Yang Maha Kuasa.
The Power Of Sedekah
Rasulullah bersabda :
“ Tatkala Allah menciptakan bumi maka ia pun bergetar.
Lalu Allah menciptakan gunung, dan kekuatan diberikan kepadanya, yang ternyata ia diam. Maka para malaikat pun heran terhadap penciptaan gunung itu .
Mereka bertanya, “ Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari gunung ?” 
Allah menjawab:’ Ada yaitu besi.
Mereka bertanya, Ya rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaanMu yang lebih kuat dari besi? 
Allah menjawab, ‘Ada yaitu api.
Mereka bertanya, “ Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari api ?” 
Allah menjawab:’ Ada yaitu air’.
Mereka bertanya, “ Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?” 
Allah menjawab:’ Ada yaitu angin’.
Mereka bertanya, ‘Ya rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaanMu yang lebih kuat dari angin? 
Allah menjawab:’ Ada yaitu anak Adam yang mengeluarkan shadaqah dengan tangan kanannya sedang tangan kirinya tidak mengetahui”.
(HR Diriwayatkan At Tirmidzy dan Ahmad)

Energi sedekah sangat berpengaruh luar biasa bagi pelaku dan penerimanya, jika kita mengulurkan tangan memberikan bantuan sedekah dengan ikhlas kepada orang lain, maka antara kita dengan yang menerima bantuan sedekah sama-sama tebentuk sebuah energi positif, yang secara umum bisa dikatakan bahwa sedekah dapat mempererat silaturahmi.

Makna sedekah adalah cinta kasih kepada sesama, barangkali yang demikian itulah sehingga agama dan aliran kepercayaan manapun mengenal dan melakukan sedekah. Begitu pula orang-orang atheis, penganut animisme maupun dinamisme juga melakukan perbuatan mulia yang dinamakan sedekah tersebut.

Terlepas dari syariat agama, secara fitrah kita mendambakan cinta kasih dari sesama manusia. Sebaliknya secara naluri kita akan sedih jika orang lain membenci atau memusuhi kita. Wujud dan cinta kasih dalam islam adalah sedekah, dimana sedekah menyimpan misteri dan membangkitkan energi yang luar biasa.

Anak adam yang memberikan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahui lebih kuat dari seluruh ciptaan Tuhan. Bersedekah dengan tangan kanan dan tangan kiri tidak tahu yang berarti bersedekah tanpa mengharapkan apapun, tanpa pamer, niatnya sangat bersih dan ikhlas hanya mengharap ridha Alloh SWT saja. Inilah energi sedekah yang luar biasa.

Masih banyak orang yang belum bisa melakukan hal tersebut, sedekah yang dilakukan masih mengandung unsur hawa nafsu, kecenderungan ingin dipuji, ingin pamer dan ingin mendapat balasan dari yang menerimanya. Sedekah yang demikian itulah yang kurang dapat memberikan kekuatan energi bagi pemberi maupun yang menerimanya.

"Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesaalahmu, dan Alloh mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS.al-Baqarah 271.)

Ulurkanlah sedekah dengan ikhlas, meskipun anda tidak mengharapkan balasan tetapi secara otomatis Alloh SWT akan membalas pahala anda dan secara otomatis pula orang yang kita beri akan membalasnya minimal dengan ucapan terima kasih dan senyum yang tulus. Dibalik ucapan terima kasih dan senyuman yang tulus itu sebetulnya tersimpan energi yang sangat besar yang sewaktu-waktu akan membias kepada kehidupan kita.

Allah Ta’ala berfirman, ” Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga) maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah “. {Qs. Al Lail (92) : 5-8}

Allah Ta’ala berfirman, “Perumpamaan ( nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki . Dan Allah maha luas (kurnia-Nya) lagi maha mengetahui” . {Qs. Al Baqarah (2) : 261}

Sahabat, sebenarnya Sedekah tidak harus ikhlas kok, bila diletakkan dalam konteks pembelajaran dan penumbuhan jiwa kasih sayang. Istilahnya Learning by doing. Kalau menunggu untuk ikhlas, bisa-bisa kita malah tidak bersedekah sama sekali. Justru karena belum bisa ikhlas, ya sering-seringlah sedekah. Belum ikhlas karena belum terbiasa dan masih perhitungan biasanya. Yang dipake tentu saja otak logika, padahal Tuhan kalau memberi nikmat ngga hitung-hitungan. Yang disedekahkan dikit aja baliknya bisa banyak, apalagi kalau sedekahnya banyak

Kalau mau dianalogikan sama saja dengan shalat. Kita diperintahkan untuk khusyu dalam melaksanakan ibadah shalat. Lantas, kalau belum bisa khusyu apa terus tidak shalat? Tentu tidak toh. Malah kalau bisa rajin shalatnya sambil berusaha khusyu. Sama saja dengan sedekah atau ibadah-badah yang lainnya. Kalau menunggu ikhlas dulu, bisa-bisa keburu dijemput sama Izrail sementara belum banyak amal ibadah yang dilakukan. Dan yang jelas ikhlas atau tidak, sedekah kita itu sudah memberikan beribu manfaat bagi yang menerima sedekah. Yang lapar, sudah bisa beli makanan. Yang lagi kena musibah sudah mulai sedikit bisa tersenyum, dll. Intinya kita sudah memberikan kebahagiaan pada orang lain. Right..??

Ikhlas itu harus diminta dalam setiap doa. Ikhlas itu sulit, hanya mereka yang mendapatkah hidayah dan rahmat dari Allah yang bisa ikhlas dalam setiap ibadah. Maka dari itu mintalah kepada Allah agar bisa diberi keikhlasan dalam setiap ibadah. Karena ikhlas itu rahasia Allah swt.

Benarkah ikhlas itu rahasia? Benar, ikhlas itu rahasia antara pelakunya dan Allah SWT. Siapa pun tidak dapat mengetahui dengan pasti apakah seseorang itu ikhlas atau tidak. Orang lain baru akan tahu kalau seseorang itu ikhlas apabila ia mengaku bahwa dirinya ikhlas, atau Allah SWT berkenan memperlihatkan dampak atau akibat dari keikhlasan seseorang tersebut kepada manusia-manusia sekitarnya, sehingga orang-orang akan dengan mudah mengetahui keikhlasan dari seseorang.

Diriwayatkan dalam sebuah hadits :
Seorang sahabat dengan mimik serius mengajukan sebuah pertanyaan,“Ya kekasih Allah, bantulah aku mengetahui perihal kebodohanku ini. Kiranya engkau dapat menjelaskan kepadaku, apa yang dimaksud ikhlas itu?“ Nabi SAW, kekasih Allah yang paling mulia bersabda,“Berkaitan dengan ikhlas, aku bertanya kepada Jibril a.s.apakah ikhlas itu?Lalu Jibril berkata,“Aku bertanya kepada Tuhan yang Maha Suci tentang ikhlas, apakah ikhlas itu sebenarnya?“ Allah SWT yang Mahaluas Pengetahuannya menjawab, “Ikhlas adalah suatu rahasia dari rahasia-Ku yang Aku tempatkan di hati hamba-hamba-Ku yang Kucintai.“(H.R Al-Qazwini)

So... Kalau Mau membuktikan keampuhan The Power Of Giving &  The Power Of Sedekah, langsung aja Start Action, Just Do It. Maksudnya segera keluarkan duitnya, gt lho..... ha...ha...ha...
Just Click Here....


animation maker


Read More Add your Comment 0 komentar


The Power of Kepepet, Kekuatan dalam Keterdesakan



Ada 2 sebab yang membuat orang tak tergerak untuk berubah :
  1. Impian yang kurang kuat, Atau tidak punya gambaran apapun mengenai masa depan. Alias MADESU, Masa Depan Suram. he..he..he..
  2. Tidak kepepet.
Surga & Neraka, Hadiah & Ancaman, Impian & Ketakutan. Dua hal tersebut yang seringkali mampu memotivasi seseorang untuk mulai bergerak melakukan perubahan. Tetapi terkadang tidak setiap manusia mampu mengkondisikan Hati Dan Fikirannya untuk menghadirkan kedua hal tersebut ke dalam dirinya. Dan Baru Ketika Neraka kehidupan sudah mulai memanas apinya, dan uap panasnya sudah mulai terasa sekali di sekujur tubuhnya. Maka di saat itulah beberapa orang mampu mengeluarkan Daya Refleks yang penuh Kekuatan ajaib akibat adanya kondisi yang mendesak tersebut yang ahirnya membuat dirinya mampu melakukan sebuah keajaiban dan perubahan.

Ambillah sebuah per atau pegas, tekan sekuat-kuatnya beberapa lama, lalu lepaskan! Apa yang terjadi? Per atau pegas tadi akan melenting dengan pesat, bahkan bisa jadi hilang dari pemandangan Anda.

Pernahkah Anda mengalami atau melihat seseorang dikejar anjing, apalagi anjing yang mengejar itu adalah anjing gila. Apa yang Anda lakukan? Anda pasti akan lari sekencang-kencangnya tanpa menoleh ke kiri atau ke kanan. Bahkan jika di hadapan Anda ada pagar setinggi dua meter, dengan sigap dan dalam hitungan beberapa detik Anda melenting dan bisa melompati pagar setinggi dua meter itu! Aneh? Ya. Juga tidak! Padahal dalam kondisi biasa, jangankan dua meter, setengah meter pun Anda tak bisa melompati pagar itu. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Pernahkah Anda mendengar atau melihat seorang ibu dengan kain yang membebat tubuhnya melesat dengan cepatnya dalam beberapa detik, demi melihat anaknya yang belum genap satu tahun bergelantungan di bagian atas tangga putar, lalu ketika tangan sang anak terlepas dari tangga putar, ibu dengan gegancangan menangkapnya dari bawah, sampai kain yang dipakainya robek-robek? Anak semata wayang itu pun terselamatkan!

Pernahkah Anda menyaksikan atau mendengar kisah seorang ayah yang tanpa gentar menerobos kobaran api yang menyala, demi anaknya yang masih berada di kamar saat kebakaran terjadi? Ketika anak ditemukan dan berada dalam dekapannya, sang ayah pun kembali menerobos kobaran api yang mengamuk itu! Meskipun akhirnya sang ayah menderita luka bakar yang cukup parah, namun ia berhasil menyelamatkan nyawa anaknya…

Mengapa hal itu semua bisa terjadi? Satu kata jawabnya: KEPEPET! Ya karena terdesak! Karena tekanan, karena banyaknya gempuran alangan dan rintangan, kesulitan dan kegagalan. Justru dalam keterdesakan, muncul kreativitas. Kreativitas mendorong kemampuan dan semangat untuk berjuang dengan mengerahkan segala daya dan tenaga! Dan kabar baiknya: PASTI BISA!

Itulah yang disebut The Power of Kepepet. 97% orang termotivasi karena Kepepet, bukan karena iming-iming. Maka dari itu ada pepatah mengatakan bahwa “Kondisi Kepepet adalah motivasi terbesar di dunia!”. Banyak perusahaan mengkampanyekan Visi besarnya kepada seluruh karyawannya. Apa jawab mereka? “Emang gua pikirin!”. Bukannya salah karyawan yang tidak peduli terhadap visi perusahaan, tapi karena visi itu tak terlihat oleh karyawan. Mereka lebih termotivasi oleh sesuatu yang berupa ancaman, baik situasi dimasa mendatang ataupun berupa punishment.

John P. Kotter (Harvard Business Review) mengemukakan ” Establishing Sense of Urgentcy” adalah langkah pertama untuk menggerakkan perubahan dalam suatu organisasi. Dengan melihat ancaman-ancaman terhadap kompetisi dan krisis, membuat mereka tergerak, sebelum mengkomunikasikan “VISI”. “Jika rasa sakit terhadap kondisi sekarang tidak kuat, orang tak akan beranjak untuk berubah”

Jadi analisa kembali kehidupan Anda sekarang ini. Jika Anda tidak mengubahnya, rasa sakit atau kerugian apa yang akan Anda dapatkan dimasa mendatang. Saran saya, jika Anda berada di zona yang sangat nyaman untuk tidak berubah (tidak melihat ancaman), ciptakan sedikit trigger (challenge) misalnya berupa penambahan investasi rumah. Jangan beli rumah yang sesuai dengan kemampuan bayar Anda, tapi ’sedikit lebih’ dari kemampuan Anda sekarang. Nah, dengan begitu Anda mau nggak mau dipaksa untuk mencari penghasilan tambahan atau mengurangi porsi pengeluaran yang tidak penting. Langkah kedua baru pikirkan nilai investasi itu 5 sampai 10 tahun mendatang, mungkin bisa sebagai solusi pembiayaan uang sekolah anak Anda kelak. Dengan meletakkan porsi dan posisi The Power of Kepepet dan Iming-iming secara tepat, InsyaAllah kita akan selalu termotivasi.

Itulah mungkin, sebabnya pak Purdie Chandra, pendiri EU menyarankan berhutang untuk bisnis. Dalam jumlah besar lagi. Hal mana untuk dengan sengaja meningkatkan detak jantung kita semakin tinggi. Deg-deg an nya puoll. Nah klo udah gitu diharapkan pikiran bawah sadar kita terkuak dan memunculkan kreatifitas untuk bisa melunasi hutang tsb.

Tapi, sekali lagi itu perlu latihan dan pengalaman. Bagi pemula hutangnya ya gak mesti langsung besar kecuali memang terlahir sebagai risk taker sejati. Orang kadang menciptakan pressure untuk memunculkan the power of kepepet. Bahkan kalaupun kondisi itu sebenarnya tidak ada, kita bisa cipatakan 'artificial pressure'. Maksudnya tekanan palsu. Kata mr TDW atau rekan kita etnis Tionghoa, walau mereka sudah kaya tapi anaknya tetap harus naik angkot ke sekolah atau membayar sesuatu yg dibeli di tokonya sendiri, hanya sebagai latihan The Power of Kepepet.

Dan untuk bisa latihan dan mendapatkan pengalaman, maka hanya satu yang harus dilakukan : Action. Ekspresikan Aksimu, Jangan Takut Salah.

Dibalik Fenomena The Power of Kepepet
Selain faktor pertolongan Yang Maha Kuasa tentunya, yang jelas pertolongan Tuhan itu memang sudah 'built-in' dalam diri kita ketika kita menghadapi kondisi sedemikian. Kita sejak lahir telah dibekali dua jenis pikiran, sadar dan bawah sadar. Pikiran bawah sadar inilah yang masih menjadi misteri dan penggalian masih terus dilakukan.

Dalam buku "Blink" karya Malcolm Gladwell, terungkap bahwa kemampuan luar biasa itu muncul secara logika karena secara tak sengaja kita telah berhasil mengaktifkan pikiran bawah sadar. Bukan mistis dan gaib. Terungkap bahwa ketika kita berada dalam situasi darurat, apapun itu, maka jantung kita akan berdetak semakin kencang dan cepat.

Dan akhirnya ketika detak jantung itu mencapai angka 175 maka tiba-tiba ada beberapa perubahan baik dalam diri kita maupun di luar kita. Dalam kondisi itu diistilahkan dengan kondisi autis sementara, yaitu kondisi dimana kita seperti kehilangan beberapa panca indera, kehilangan suasana disekeliling dan menjadi super fokus pada kondisi keterdaruratan tadi.

Contoh, pemain basket yang telah mengalami kelelahan dan waktu permainan sudah tinggal beberapa detik lagi, apalagi ditambah jika itu partai final. Maka seperti yg diceritakan kembali oleh seorang pemain basket pro, sekeliling lapangan seperti senyap, semua berjalan begitu lambat, pandangan sekitar menjadi kabur namun digantikan oleh gambaran keranjang basket yang semakin tajam. Segenap fisik dan penglihatan menjadi fokus untuk memasukkan bola kedalam keranjang. Drible sedikit, melompat dan melayangkan lemparan, akhirnya three point pun didapat, dalam jarak yang mustahil.

Namun demikian, kondisi ini selain membawa dampak positif ternyata juga bisa negatif tatkala kita kurang terlatih dalam menggunakannnya. Contoh, polisi ketika mengalami kejadian pengejaran penjahat dan detak jantungnya mencapai angka 175 maka ketika pengejaran berakhir, jika polisi bersama temannya, mereka bisa menghakimi penjahat saat itu juga. Ada kejadian penjahat yang ditembak padahal sudah menyerah dan tak berdaya. Itu karena pada angka tersebut terjadi autis sementara, polisi gak melihat kondisi sebenarnya dari penjahat tsb yg sudah tidak berbahaya, pokoknya ingin marah dan balas dendam.

Nah, agar kita bisa mengendalikan kondisi darurat tadi maka perlu dilatih. Setelah banyak kejadian main hakim sendiri seperti contoh diatas, maka kini polisi dilatih ketika pengejaran untuk berhenti sejenak sambil tetap menodongkan senjata, tidak langsung mendatangi tersangka spt sebelumnya. Hal ini untuk memberikan waktu bagi jantung untuk menurunkan detaknya hingga dibawah 175.

Melatih The Power of Kepepet...!
Kekuatan dalam keterdesakan. CAN DO SPIRIT! SEMANGAT PASTI BISA! Semangat ini dapat kita munculkan pada saat kita membutuhkannya. Lebih gampangnya, semangat ini akan muncul jika kita dalam kondisi terdesak. Lalu, apakah kita perlu menciptakan “kondisi terdesak” itu terus-menerus supaya kita memiliki semangat PASTI BISA? Dalam hal-hal tertentu YA. Jika kita ingin meraih sukses, jika kita ingin menjadi insan luar biasa, jika kita ingin mendapatkan apa yang kita harapkan, jika kita ingin menjadi seperti apa yang kita inginkan!

Konsep ini tentu saja dapat juga diterapkan dalam upaya membangun wirausaha. Banyak wirausahawan yang justru mendulang sukses karena kondisi kepepet ini. Andri Wongso yang justru karena tidak lulus SD, dan setelah kepepet malang melintang jadi penjaga gudang, pengajar kungfu, sampai akhirnya jadi aktor dan setelah babak belur menangani bisnis kartu ucapan, berhasil menjadi wirausahawan, yang bahkan kini menjadi motivator nomor satu di Indonesia. Haji Masagung yang konon hanya sampai kelas 5 SD, setelah kepepet dalam perjuangan panjang akhirnya menjadi perintis toko buku dan penerbitan Gunung Agung. Sandiaga Uno, yang karena semua investasinya ludes akibat krisis moneter, kepepet menumpang di rumah orangtuanya, lalu merintis usaha konsultan jasa keuangan, akhirnya PT Saratoga melejit, sampai dia dijuluki pengusaha muda terkaya. Di Probolinggo, Jatim, konon ada juragan mebel yang buta huruf. Masih banyak lagi kisah sukses karena kepepet oleh kondisi dan situasi, apakah itu korban PHK, kemiskinan dan kemelaratan ataukah penghinaan, pelecehan dan kegagalan.

Dari mancanegara kita dengar kisah-kisah sukses akibat kepepet yang membuat tumbuhnya jiwa dan semangat pantang menyerah sehingga muncul semangat PASTI BISA. Hans Christian Andersen, penulis cerita anak-anak yang sohor itu seumur hidupnya tak punya rumah, namun kisah-kisah fantasinya tinggal nyaman dan damai di dalam “rumah” jiwa setiap anak yang membacanya. Walt Disney, berkat kepepet karena pernah tidur di bengkel yang penuh tikus, dan setelah perusahaan animasinya berkali-kali pailit, akhirnya bangkit dan kini sohor dengan film animasi Micky Mouse, Donald Duck, Pluto, Snow White, Cinderella dan Bambi, serta siapa tak kenal Disney Land di beberapa negara? Kolonel Sander yang kepepet tabungan pensiunnya akan habis mulai menjajalkan resep bumbu masaknya, setelah ditolak ribuan kali, akhirnya dunia mengenalnya sebagai perintis Kentucky Fried Chicken. Demikian pula nama-nama seperti Elvis Presley, Michael Jordan, Beatles, Silvester Stallone, Oprah Winfrey, dan masih banyak lagi, pernah mengalami kondisi “kepepet”. Toh mereka bisa bangkit dan berjaya! Mereka memiliki semangat tidak mudah menyerah dan senantiasa menggelorakan keyakinan: PASTI BISA!

Semangat PASTI BISA itu sesungguhnya sudah tertanam dalam diri kita, sudah “built in”, ada dalam diri kita. Masalahnya kita tidak pernah memanfaatkannya. Lebih celaka lagi kita tidak pernah mengetahui atau memahaminya! Sayang kan! Padahal semangat itu dapat kita manfaatkan untuk mencapai APA SAJA yang kita mau, sehingga salah seorang pakar motivasi mengatakan, di dalam diri kita itu ada RAKSASA TIDUR (Anthony Robin). Oleh karena itu dia menulis buku sohor, Awakening The Giant Within, Bangunkan Raksasa Tidur yang ada dalam Dirimu!

Sebilah pisau jika terus menerus dipakai dan tidak pernah diasah, maka pisau itu menjadi tumpul. Demikian juga kemampuan dan kekuatan kita jika tidak pernah diasah, dilatih, dan digunakan, makin lama kita makin tidak berdaya, tidak kuat, IMPOTEN! Kita dapat kehilangan kekuatan dan kemampuan itu! You use it or you lose it!

Bagaimana kita dapat membangkitkan raksasa yang tidur dalam diri kita sehigga kita memiliki semangat PASTI BISA? Mulailah dari pikiran, lalu lakukan dalam tindakan, hal itu akan menjadi kebiasaan, dan kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang akan menjadi watak atau karakter. Selanjutnya jika Anda masih setia dengan karakter itu lakukan terus-menerus maka akan menjadi NASIB Anda: memiliki SEMANGAT PASTI BISA. Bukankah Samuel Smiles (Shiv Kera) mengatakan: Tanamkan gagasan, petiklah tindakan, tanamkan tindakan petiklah kebiasaan, tanamkan kebiasaan petiklah watak, tanamkan watak petiklah nasib! Nasib Anda di tangan Anda bukan di tangan Mbah Dukun!

Akhirnya, para wirausahawan muda, renungkan kata-kata di bawah ini untuk membangkitkan SEMANGAT PASTI BISA dalam diri Anda. Anda PASTI BISA!

Kisah The Power Of  Kepepet di dunia Gen & DNA.
On-Off atau nyala-padam tidak hanya dialami oleh alat-alat yang berhubungan dengan dunia listrik saja. Begitu juga dengan kondisi kepepet, laksana gejala tanggal tua di kehidupan kita. Ia pun juga dialami oleh materi terkecil dalam tubuh makhluk hidup bernama DNA atau lebih kompleksnya lagi di tingkat gen. Kali ini saya ambil contoh dari peristiwa asal muasal teori On-Off nya Gen yang diamati dari bakteri E. coli. Kalau ndak salah eksperimen ini dijajal pertama kali oleh Francois Jacob dan Jacques Monod (both of them ilmuwan asal Paris) yang akhirnya menjadi sebuah teori mekanisme nyala-padam pada gen.

Jadi begini ceritanya. Para E. coli (banyak lho...) yang biasanya tinggal di usus ini pada umumnya mengkonsumsi glukosa. Walaupun lingkungannya menyediakan glukosa dan laktosa, tapi teteeeep saja mereka lebih memilih glukosa sebagai makanan favoritnya. Alhasil untuk sementara dipikirnya para E. coli itu tidak doyan laktosa. Nah, step selanjutnya, Bung Jacob dan Monod mencobakan untuk memberikan laktosa saja pada segerombolan E. coli itu. Pada awalnya, bakteri-bakteri itu mengadakan protes masal dengan aksi 'mogok makan'. Laktosa yang telah diberikan tidak disentuh sama sekali. Namun, tak berapa lama aksi tersebut berlangsung mereka mulai mengkonsumsi laktosa dan mulai berkembang biak (tau dong kalo bakteri kan berkembangbiaknya secara eksponensial).

Nah dari hasil eksperimen itu akhirnya ditemukan bahwa sebenarnya E. coli itu memiliki kemampuan untuk mencerna laktosa dengan cara memproduksi enzim laktase (pengurai laktosa). Sayangnya, kemampuannya itu tidak muncul dalam lingkungan dimana glukosa masih ditemukan disana, atau dengan kata lain dikatakan bahwa sebenarnya gen yang memproduksi enzim laktase itu dipadamkan (di off-kan). Lantas ketika E. coli dihadapkan pada kondisi tidak biasa alias 'kepepet', yaitu dengan lingkungan yang hanya tersedia laktosa, maka mau-tak mau mereka harus mencernanya jika tak ingin eksistensi dirinya terancam. Akhirnya bakteri-bakteri tersebut secara masal menghentukan aksi mogok makannya dan mulai memproduksi enzim laktase untuk mencerna/memakan laktosa, atau dapat diartikan bahwa mereka mengaktifkan(meng- On kan) gen untuk memproduksi laktase.

Jadi dalam keadaan 'kepepet' bukan wangsit atau jurus dari mbah dukun yang dikeluarkan oleh para bakteri, melainkan potensi atau kemampuan diri yang dimiliki selama ini muncul (menyala = On) setelah sekian lama padam (Off) karena tidak distimulus atau diaktifkan agar muncul.

Dari gambaran kisah kepepetnya ala DNA/gen bakteri tersebut dapat dijadikan pengingat bahwa diri kita tak jauh beda dari mereka. Kita yang notabene telah diberi kesempurnaan berupa potensi yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya di muka bumi ini sudah saatnya untuk mulai meng-On kan gen-gen baik yang selama ini tersimpan. Gen-gen baik tersebut dapat berupa potensi luar biasa yag terpendam selama puluhan tahun saking tidak terbiasanya untuk digunakan/dikeluarkan.

Mungkin saja diantara kita ada yang berpotensi menjadi seorang wirausahawan namun karena lingkungan PNS mengelilinginya, maka akhirnya ia terjebak dalam paradigma 'saya harus jadi PNS juga'. Atau mungkin saja diantara kita ada yang gen baiknya berupa sifat dermawan masih Off karena lingkungannya selama ini mengajarkan teori 'pelit pangkal kaya', dan kondisi-kondisi lainnya. Maka tak ada kata terlambat untuk terus menggali potensi diri kita dan bersiap-siaplah untuk menyalakannya walaupun tidak hanya dalam keadaan 'kepepet' saja. Lalu, memadamkan gen-gen baik lainnya bukan berarti menghilangkannya dari diri kita. Ia hanya akan disimpan untuk sementara waktu dan suatu ketika disaat kita butuh, barulah kita keluarkan lagi. Keduanya ada dalam diri kita, dan tugas kita hanyalah meyakini keberadaanya dan mulai mencari tahu tentangnya. Maka... mari bersama-sama mencari dan menemukannya.

Untuk mempunyai kemampuan mengeluarkan Kekuatan Daya Refleks di dalam kondisi apapun saja, baik kondisi terdesak ataupun tidak. Ada baiknya anda mempertimbangkan Pelatihan Quantum Success Power Awareness yang kami selenggarakan. Pelatihan ini bermanfaat untuk menggugah kesadaran anda akan Daya Ajaib yang tertidur di dalam diri anda. Mengaktifkan DNA Energi Khalifah dan Kecerdasan Laduni yang masih bersifat Latent di dalam diri anda. Keterangan Selengkapnya Klik Di Sini...

A live is too short, don’t waste your time for doing something you never love it….Jadilah orang yang SAKTI  [Sukses Kaya & BerarTI], Bukan cuma sukses secara materi tapi juga memberi arti bagi sesama.


Read More Add your Comment 0 komentar


NASIB di UJUNG JARI



NASIB ADA DI GENGGAMAN TANGAN KITA

Sahabat, anda tahu Palmistry..??
Palmistry adalah suatu metode untuk membaca nasib berdasarkan garis tangan. Palmistry adalah metode konsultasi, dengan referensi tertentu untuk membaca garis tangan. Ilmu ini sudah ada sejak 3000-tahun dan berasa dari India dan Cina. Di India dikenal dengan istilah Hast Samudrika atau Lautan Pengetahuan. Disebutkan demikian karena melalui garis tangan dapat diketahui informasi berharga berupa beberapa hal seperti keuangan, kesehatan, watak, jodoh dan lain lain.

Ilmu ini percaya bahwa beberapa garis yang ada dalam telapak tangan merupakan kondisi dari beberapa pusat otak. Itu merupakan cerminan dari pikiran bawah sadar yang membentuk garis-garis tersebut. Karena garis tersebut mewakili pikiran kita, mereka terus menerus berubah, dalam menjaga harmonitas antara pikiran dan juga sikap kita yang dinamis dan terus berubah. Artinya sikap positif yang kita miliki akan berdampak pada garis lurus yang memiliki arti baik, sedangkan pikiran negatif membuat efek sebaliknya. Maka itu banyak sekali wejangan yang beredar dalam masyarakat kita untuk terus menjaga pikiran positif, dalam arti kata sebenarnya dapat mempengaruhi jalan nasib seseorang.

Namun kali ini saya tdk akan membahas itu, karena saya bukanlah ahlinya di bidang itu.... Namun pagi ini saya akan berbagi cerita hikmah mengenai Nasib & Garis Nasib di tangan kita...

Alkisah.........
Di Taiwan, hiduplah seorang pengusaha kaya. Hebatnya, kekayaannya itu (menurut banyak pihak) diperoleh benar-benar dari nol. Karena itu, tak mengherankan jika apa yang dilakukannya mampu menginspirasi banyak pihak.

Suatu ketika, karena penasaran, ada seorang pemuda yang ingin belajar serta menimba pengalaman dari sang pengusaha. Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya sang pemuda berhasil menemui si pengusaha sukses.

"Terima kasih Bapak mau menerima saya. Terus terang, saya sangat ingin menimba pengalaman dari Bapak sehingga bisa sukses seperti Bapak," ujar pemuda itu berseri-seri.

Mendengar permintaan itu, sang pengusaha tersenyum sejenak. Kemudian, ia pun meminta anak muda tadi menengadahkan tangannya. Si pemuda pun terheran-heran. Namun, lantas si pengusaha pun menjelaskan maksudnya.

"Biar aku lihat peruntunganmu. Aku ingin melihat garis tanganmu. Simak baik-baik apa pendapatku tentangmu, sebelum aku memberikan pelajaran seperti yang kamu minta," jawab pengusaha tersebut.

Setelah menengadahkan kedua tangannya, si pengusaha pun berkata. "Lihat telapak tanganmu ini. Di sini ada beberapa garis utama yang menentukan nasib. Di sana ada garis kehidupan. Kemudian, di sini ada garis rezeki, dan ada pula garis jodoh. Sekarang, menggenggamlah. Di mana semua garis tadi?"

"Di dalam telapak tangan yang saya genggam," jawab si pemuda yang penasaran.

"Nah, apa artinya itu?
Hal itu mengandung arti, bahwa bagaimana nasib dan keadaanmu kelak, semua itu ada dalam genggamanmu sendiri. Kamu lihat kan, bahwa semua garis tadi ada di tanganmu. Dan, begitulah rahasia suksesku selama ini. Aku berjuang dan berusaha dengan berbagai cara untuk menentukan nasibku sendiri," terang si pengusaha.

"Tetapi, coba lihat pula genggamanmu. Bukankah masih ada garis yang tidak ikut tergenggam? Sisa garis itulah yang berada di luar kendalimu. Karena, di sanalah letak kekuatan spiritual dari Sang Maha Pencipta." ALLAHU AKBAR......


Read More Add your Comment 0 komentar


Kitab Kehidupan



Assalamu 'alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh...

Sahabat, apa pendapatmu tentang KITAB TAKDIR (Lauh Mahfuzh)....???????
Apakah itu kitab mati sperti kitab novel bikinan manusia...?
Atau itu sebuah kitab hidup yang berisi seribu satu kemungkinan kehidupan....?? Yang di setiap titiknya bercabang seribu kemungkinan, yang semua pilihannya diserahkan kepada kita...
Untuk di arahkan titik tersebut menjadi sebuah huruf, lalu kalimat, dan akhiranya sebuah cerita kehidupan yang utuh,,,???

"…(Rabb-ku) Yang mengetahui yang ghaib. Tidak ada yang tersembunyi dari-Nya seberat dzarrah pun yang ada di langit dan yang ada di bumi, dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." (QS Saba':3)

"Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi? Bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah." (QS Al-Hajj: 70)

“Dan jiwa serta penyempurnaan (ciptaann)nya. Maka Allah mengilhamkan pada jiwa itu (jalan) kejelekan dan ketakwaannya.” (Asy-Syams: 7-8)

Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya hati manusia semuanya berada di antara dua jari dari jari-jemari ar-Rahman seperti satu hati, Dia membolak-balikkannya ke mana saja Ia kehendaki." (HR Muslim)

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” (QS 13:11 )

Hadits dari Imam Turmudzi dan Hakim, diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, bahwa Nabi SAW Bersabda :
“Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdo’a, maka pintu-pintu rahmat akan dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi oleh Allah daripada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya do’a bermanfa’at bagi sesuatu yang sedang terjadi dan yang belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak taqdir kecuali do’a, maka berpeganglah wahai hamba Allah pada do’a”. (HR Turmudzi dan Hakim)

Tanamlah gagasan, petiklah tindakan.
Tanamlah tindakan, petiklah kebiasaan.
Tanamlah kebiasaan, petiklah watak.
Tanamlah watak, petiklah nasib.

Dimulai dari gagasan yang diwujudkan dalam tindakan,
kemudian tindakan yang dilakukan berulang-ulang akan menjadi suatu kebiasaan. Kebiasaan yang dilakukan berkali-kali akan menjelma menjadi watak, dan
watak inilah yang akhirnya mengantarkan kita kepada nasib.
Jadi nasib kita, kita sendirilah yang menentukan. Nasib kita ada di tangan kita.

Gagasan = Ide = ilham ► letaknya di dalam hati & fikiran...... Di ALAM VIBRASI QUANTA.....

Sahabat, Satu hal yang membuat Anda menjadi sukses adalah jika Anda menjadi orang yang fokus. Orang yang fokus tidak mau diganggu dengan gangguan-gangguan apapun juga. Setan bekerja keras untuk membuat Anda tidak fokus dan cara setan membuat Anda tidak terfokus ialah dengan mengirimkan berbagai macam gangguan dari segala penjuru.

"Setan selalu memberi janji-janji kepada mereka, dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan tidak menjanjikan kepada mereka selain tipuan belaka" (QS Al-Nisa' [4]: 120).

Nabi Saw. bersabda, "Sesungguhnya setan itu bercokol di hati putra Adam. Apabila berzikir, setan itu mundur menjauh, dan bilaia lengah, setan berbisik."

Kemiskinan, kebodohan, dan penyakit merupakan senjata~senjata setan sekaligus menjadi iklim yang mengembangbiakkan virus-virus kejahatan.
"Setan menjanjikan (mentakut-takuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan, sedangkan Allah menjanjikan kamu ampunan dan karunia. Allah Mahaluas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui (QS Al-Baqarah [2]: 268).

Penyakit juga merupakan senjata setan. Perhatikan keluhan Nabi Ayyub a.s.yang diabadikan Al-Quran surat Shad ayat 41 ketika menderita penyakit menahun.
"Dan ingatlah akan hamba Kami, Ayub (a.s.), ketika ia menyeru Tuhannya, "Sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan (penyakit)."

Tidak ada manusia yang sempurna. Setiap kita mempunyai kekuatan tapi juga mempunyai kelemahan. Kekuatan kita adalah hal-hal yang dapat kita lakukan dengan sangat baik dan membuat kita bergairah. Melakukan hal itu sangat mudah bagi kita dan sangat menyenangkan.

Kekuatan kita memberitahukan kepada kita mana yang bisa kita lakukan dengan baik dan mana yang sulit kita lakukan. Karena kita mempunyai kekuatan dan juga kelemahan, ini berarti kita tidak bisa melakukan semua hal dengan sama baiknya. Kalau kita mau maksimal maka kita perlu fokus untuk mengembangkan kekuatan kita. Inilah yang dilakukan oleh orang-orang yang sukses, mereka berfokus untuk terus mengembangkan kekuatan mereka. DAN FOKUSLAH HANYA PADA ALLAH SEMATA.

Ada 3 Hal buat sahabat semua :
  • Dalam hidup yg tdk bisa kembali : Waktu ; kata-kata ; kesempatan
  • Yang dpt menghancurkan hidup seseorang : Kemarahan ; Keangkuhan ; dendam
  • Yang tidak boleh hilang : Harapan ; keikhlasan ; Kejujuran
  • Yang paling berharga dlm hidup : Kasih sayang ; Cinta ; ketulusan
  • Yang membuat kita sukses : Tekad ; Kemauan ; Fokus
KUANTUM MAKRIFAT
Adalah Kurikulum pelajaran di NAQS DNA yang berisi pelajaran mengenai Makrifatullah atau jalan untuk mendekat kepada Tuhan (Taqorruban Ilallah). Dan untuk menyempurnakannya haruslah ditempuh melalui SEKOLAH KEHIDUPAN masing-masing siswa.

Hidup ini hanyalah 'pemberian' dari Yang Maha Memberi. Maka Dia-lah yang berkuasa juga untuk mengambilnya kembali. Dialah Allah Tuhan yang mengatur kehidupan kita ini. Dia pulalah yang berkuasa memberikan kemudahan, keberhasilan atau kesulitan dalam kehidupan kita. Tentunya itu semua bermula dari bagaimana cara kita menghargai hidup yang sudah diberikan oleh-Nya.

Menghadapkan wajah kepada Allah, artinya menjaga keseimbangan dalam hidup ini hanya selalu mengorbit dan beredar dalam lingkaran yang berpusat pada hati nurani yang telah terisi dengan Cahaya dari Nur Allah. Karena hati yang sudah tersambung dengan Nur Allah adalah pusat makna tertinggi dalam kehidupan yang di dalamnya sudah ada sifat-sifat mulia Allah Tuhan Yang Maha Esa.

Menghadapkan wajah kepada Allah artinya, bertawakal dan berserah diri kepada Allah. Hidup hanya untuk mengabdi kepada Allah, melalui berbagai bidang pekerjaan, melalui bisnis, maupun kehidupan lainnya. Bersyukur menerima kehidupan ini dan bersabar dalam setiap langkah kehidupan. Meskipun demikian tidak pernah berhenti berikhtiar melalui usaha lahiriah yang cerdas dan keras.

Menghadapkan wajah kepada Allah artinya, senantiasa bersikap perduli terhadap keadaan dan kondisi sosial masyarakat yang ada di lingkungannya masing-masing. Sebagaimana telah saya tulis dalam Spirit hari Raya Qurban kemarin. Perintah berqurban bagi mereka yang diberi kelebihan rizki dan membagikan dagingnya untuk kaum miskin, mengandung pesan penting "Bahwa Kita bisa dekat dengan Allah swt (Taqorrub ilallah) hanya ketika Kita bisa mendekati dan menolong saudara-saudara kita yang serba kekurangan".

Maka berbahagialah bagi mereka yang dapat mengambil Hikmah & makna dari kehidupannya. Seimbang antara ZIKIR & FIKIRnya. Sehingga memperoleh kehidupan yang penuh makna & berbahagia di dunia & akhiratnya...

Allah berfirman :
"Allah menganugerahkan al hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari ayat-ayatNya)." ( QS. Al Baqarah 2:269 )

Sahabat, bila kita hidup berlandaskan Sunnatullah & Kitabullah. Maka diri kita akan senantiasa selaras dengan Alam Semesta & Tuhan. Sehingga kita dapat meraih kesuksesan dengan sangat mudah [Effortles Success]. Karena kita bagaikan menggelindingkan bola salju dari atas bukit. Maka walaupun kemampuan kita di awalnya hanya mampu membuat bola salju sebesar kemampuan telapak tangan kita membuat bola salju. Namun ketika bola salju tersebut sudah bergulir, maka Bola Salju tersebut akan membesar dengan luar biasa.

Nah, dengan demikian step by step realisasi effortles success akan tercapai. Effortles success dimulai dari keadaan kita saat ini, apapun keadaannya. saat ini kita baru mampu membuat bola salju sebesar kepalan tangan kita tetapi dengan berlandaskan sunnatullah & kitabullah maka nanti akan membesar di luar dugaan kita........

Selaras dengan Sunnatullah maknanya adalah selaras dengan Hukum Alam yang berada di Alam semesta yang merupakan ketetapan Allah yang berlaku untuk siapa saja baik untuk orang kafir, ahli maksiat, ataupun orang beriman. Cth. Hukum Grafitasi Bumi, Hukum The Law of Attraction, dll. Sehingga siapapun saja, terlepas dari sejauhmana keimanannya terhadap Tuhan. Apabila dapat hidup selaras dengan Hukum Alam, maka akan meraih kehidupan yang Sukses di Dunia. Sunnatullah = kepastian ilmiah yg konsisten.

Allah berfirman :
"Sebagai suatu SUNNATULLAH yang telah berlaku sejak dahulu,kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi SUNNATULLAH itu." QS. Al Fat-h 48:23 )

Selaras dengan Kitabullah maknanya adalah selaras dengan Tuntunan Rasulullah SAW. Dan siapapun saja yang selaras dengan Kitabullah, maka akan meraih kesuksesan di dalam bidang batiniyah dan kehidupan aheratnya.

Akhirul Kalam
Kehidupan ibarat sebuah pohon takdir yang ditumbuhi puluhan bahkan ratusan cabang dan ranting. Ada cabang yang kokoh berdaun rimbun, berbunga, dan berbuah melimpah. Ada cabang yang kokoh, namun tak dihiasi terlalu rimbun daun maupun buah dan bunga yang indah, tapi masih tetap berdaun, berbuah dan berbunga. Ada pula cabang yang kering hingga hanya memiliki sedikit daun karena meranggas, tanpa memiliki sedikitpun buah dan bunga. Yang paling menyedihkan adalah cabang yang bahkan mati sebelum ditumbuhi daun…

Ketika cabang terbentuk. ……..Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi terhadap cabang tersebut. Semuanya berada di luar jangkauan, berada di luar kuasa kita. Cabang dan ranting adalah pilihan-pilihan yang harus kita tempuh untuk menjalani kehidupan. Setiap keputusan memiliki konsekuensi dan resiko masing-masing. Jadi, kehidupan yang dimiliki saat ini adalah hasil dari keputusan atas pilihan yang sudah kita lakukan di masa lalu.

Waktu tidak pernah bisa ditarik mundur…….. Tidak berguna menyesali pilihan yang sudah kita ambil. Yang harus kita lakukan adalah ambil keputusan terbaik. Hidup ada di tangan kita sendiri, baik atau buruk hasil yang kita dapat, itulah resiko atas pilihan yang telah kita buat……..

Menentukan pilihan hidup memang bukan perkara mudah, apalagi jika resiko didalamnya diperkirakan sama-sama memiliki imbas yang cukup besar yang tidak hanya pada diri sendiri tapi juga pada orang disekitarnya.

Dalam posisi seperti ini, rasionalitas jelas harus dijaga agar selalu lebih unggul daripada emosi hati. Meski sudahlah mafhum rasanya tidak ada rasionalitas yang meluap-luap, sebaliknya yang sering ada adalah emosi yang meluap-luap. Dengan kata lain, kalaulah ada “the power of nekad”, maka tentu harus pula diimbangi dengan “rasa syukur yang dahsyat!”

Dan karena hidup itu sendiri adalah pilihan, maka sesulit apapun mau tidak mau tetap harus memilih. Kalau sudah begini, rasanya penting untuk dicatat seperti apa kata Albert Einstein, ” berupayalah tidak hanya menjadi manusia yang sukses, tapi juga menjadi manusia yang bernilai.”

Selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada skenario-skenario yang harus kita lakoni. Beratnya pilihan dan belum jelasnya masa depan, kerapkali kita berada dalam kepesimisan dan kebimbangan. Dan hanya dengan berbekal Ilmu & Iman, maka segala kerisauan, kecemasan, ketakutan, serta kebimbangan dapat dikikis dengan tuntas.

"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang- orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa." (QS. Yunus : 62-63).

Bagaimana kondisi saat kita terlahir, memang bukanlah pilihan. Namun bagaimana kondisi kehidupan di akhir hayat kita, itu adalah hasil dari kebijaksanaan kita dalam memilih dan memutuskan kehidupan macam mana yang ingin kita tempuh dan cerita macam mana yang telah turut kita torehkan dalam kitab kehidupan kita. Karena hidup adalah pilihan, maka hadapilah itu dengan gagah. Dan karena hidup adalah pilihan, maka pilihlah dengan bijak. Maka pilihan hidup yang baik tentu tidak hanya semata agar menjadi manusia yang sukses, tapi juga bagaimana menjadi manusia yang bernilai.

Wallahu a'lam
WASSALAMU 'ALAIKUM WA ROHMATULLAHI WA BAROKATUH...

 NAQS DNA


Read More Add your Comment 0 komentar


Kata Mutiara Einstein



Einstein seorang jenius yang banyak memberikan pengaruh pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Einstein juga sering berkata bijak yang menimbulkan motivasi dan memberikan inspirasi berikut kata-kata bijak Einstein.
  • “Hanya ada dua cara menjalani kehidupan kita. Pertama adalah seolah tidak ada keajaiban. Kedua adalah seolah segala sesuatu adalah keajaiban.”
  • “Usaha pencarian kebenaran dan keindahan merupakan kegiatan yang memberi peluang bagi kita untuk menjadi kanak-kanak sepanjang hayat.”
  • “Gravitasi tidak bertanggung-jawab atas orang yang jatuh cinta.”
  • “Kebahagiaan dalam melihat dan memahami merupakan anugerah terindah alam.”
  • “Kecerdasan tidak banyak berperan dalam proses penemuan. Ada suatu lompatan dalam kesadaran, sebutlah itu intuisi atau apapun namanya, solusinya muncul begitu saja dan kita tidak tahu bagaimana atau mengapa.”
  • “Hal yang paling sukar dipahami di dunia ini adalah pajak penghasilan.”
  • “Akal sehat adalah kumpulan prasangka yang didapat sejak usia 18 tahun.” “Hanya sedikit yang melihat dengan matanya sendiri dan merasakan dengan batinnya sendiri.”
  • “Barangsiapa yang tidak pernah melakukan kesalahan, maka dia tidak pernah mencoba sesuatu yang baru.”
  • “Nilai manusia yang sesungguhnya pada dasarnya ditentukan oleh ukuran dan rasa yang telah mencapai pembebasan dari dirinya sendiri.”
  • “Bagaimana mungkin engkau menjelaskan fenomena biologis yang sedemikian penting seperti cinta pertama dalam pengertian kimia dan fisika ?”
  • Hakikatku adalah yang aku pikirkan, bukan apa yang aku rasakan
  • Selagi ada cinta tidak perlu ada lagi pertanyaan
  • Aku Berpikir terus menerus berbulan bulan dan bertahun tahun, sembilan puluh sembilan kali dan kesimpulannya salah. Untuk yang keseratus aku benar.
  • Kalau mereka ingin menemuiku, aku ada disini. Kalau mereka ingin bertemu dengan pakaianku, bukalah lemariku dan tunjukkan pada mereka. (Ketika istrinya memintanya berganti untuk menemui Duta Besar Jerman)
  • Kebanyakan orang mengatakan bahwa kecerdasanlah yang melahirkan seorang ilmuwan besar. Mereka salah, karakterlah yang melahirkannya.
  • Tanda kecerdasan sejati bukanlah pengetahuan tapi imajinasi.
  • Imajinasi lebih berharga daripada ilmu pengetahuanLogika akan membawa Anda dari A ke B. Imajinasi akan membawa Anda kemana-mana.
  • Tidak ada eksperimen yang bisa membuktikn aku benar, namun sebaliknya sebuah eksperimen saja bisa membuktikan aku salah.
  • Orang-orang seperti kita, yang percaya pada fisika, mengetahui bahwa perbedaan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan hanyalah sebuah ilusi yang terus menerus ada.
  • Dunia ini adalah sebuah tempat yang berbahaya untuk didiami, bukan karena orang-orangnya jahat, tapi karena orang-orangnya tak perduli.
  • Generasi-generasi yang akan datang akan kehilangan keyakinan bahwa manusia akan berjalan di muka bumi dengan darah dan daging.
  • Nilai manusia terletak pada apa yang bisa dia terima.
  • Kalau nilai 9 itu kesuksesan dalam kehidupan, maka nilai 9 sama dengan x ditambah y ditambah z. Bekerja adalah x, y adalah bermain, dan z adalah untuk berdiam diri.
  • Orang berjiwa besar akan selalu menghadapi perlawanan hebat dari orang2 “PICIK”.
  • Kecerdasan belum tentu menjamin sebuah kesuksesan. Kesuksesan ditentukan 99% kerja keras dan 1% kejeniusan


Read More Add your Comment 0 komentar


Agama Itu Nasehat, Sampaikan Kebenaran Walaupun Itu Pahit



Assalamu 'alaikum wa Rohmatullahi wa Barokatuh...

Sahabat, menyampaikan kebenaran itu memang terkadang menuai konsekwensi yang pahit. Tidak jarang kita kemudian disalah fahami, dan bahkan kemudian menimbulkan kerenggangan dalam hubungan silaturahmi. Walaupun kebenaran itu sudah kita sampaikan dengan lemah lembut dan secara persuasif, akan tetapi tetap efek "MENTAL SHOCK" itu pasti ada. Karena apa yang kita sampaikan berbenturan dengan nilai-nilai yang selama ini dia yakini. Dan itu adalah fenomena yang wajar terjadi. Dan Sebagai Da'i, kita harus siap menghadapinya.

Reaksi dari orang yang mengalami "Mental Shock" atau "psychological shock" itu bisa bermacam-macam, tergantung tingkat ketahanan dan kelenturan mental masing-masing individu. Shock ini menggambarkan kondisi kaget atau merasa tidak menduga. Beberapa karakteristik yang ditampilkan dalam bentuk shock biasanya adalah reaksi-reaksi otomatis dalam tubuh misalnya tiba-tiba kepala pusing, emosi yang meluap-luap dalam bentuk : menangis, marah, kecewa, sakit hati, dendam, tersinggung, dll. Tinggi rendahnya shock yang mungkin dialami oleh individu bisa berbeda-beda dan tergantung pada kesiapan individu itu sendiri.

Nah, menghadapi hal yang demikian tentu kita harus bisa arif dan bijaksana dalam mensikapinya. Walaupun apa yang kita sampaikan itu adalah sebuah kebenaran, akan tetapi kesiapan mental seseorang untuk menerima kebenaran itu berbeda. Kita tidak boleh memaksakan kehendak kita padanya, karena itu artinya kita sudah dikuasai nafsu dalam menyampaikan kebenaran.

Sehingga dalam aplikasinya ketika kita menyampaikan sebuah nasehat kebenaran kepada seseorang dan ketika kita melihat bahwa yang kita sampaikan itu sudah menyentuh titik batas ketahanan mentalnya dan menimbulkan sedikit guncangan batin padanya, maka sebaiknya kita catat hal itu dan untuk selanjutnya kita pakai sebagai skala untuk mengukur tingkat kemampuan orang tersebut dalam menerima kebenaran. Dan untuk kemudian kita perkuat dulu, dia di skala itu jangan tergesa-gesa untuk menaikkan levelnya. Hingga tiba masanya ketika dia sudah cukup kuat dan siap untuk dinaikkan tahapnya ke tingkat kebenaran yang lebih tinggi.

Imam Baihaqi meriwayatkan bahwa Rasulullah saw pernah berpesan kepada Abu Dzar Al Ghifari agar mencintai orang miskin dan lemah dan supaya mengatakan yang benar meskipun pahit.

عَنْ اَبِى ذَرٍّ رض قَالَ: اَوْصَانِى خَلِيْلِى ص بِخِصَالٍ مِنَ اْلخَيْرِ. اَوْصَانِى اَنْ لاَ اَنْظُرَ اِلَى مَنْ هُوَ فَوْقِى، وَ اَنْ اَنْظُرَ مَنْ هُوَ دُوْنِى. وَ اَوْصَانِى بِحُبِّ اْلمَسَاكِيْنِ وَ الدُّنُوِّ مِنْهُمْ، وَ اَوْصَانِى اَنْ اَصِلَ رَحِمِى وَ اِنْ اَدْبَرَتْ، وَ اَوْصَانِى اَنْ لاَ اَخَافَ فِى اللهِ لَوْمَةَ لاَءِمٍ، وَ اَوْصَانِى اَنْ اَقُوْلَ اْلحَقَّ وَ اِنْ كَانَ مُرًّا، وَ اَوْصَانِى اَنْ اُكْثِرَ مِنْ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ. فَاِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوْزِ اْلجَنَّةِ. الطبرانى و ابن حبان فى صحيحه و اللفظ له، فى الترغيب و الترهيب

Dari Abu Dzarr RA, ia berkata,
“Kekasihku Rasulullah SAW mewashiyatkan kepadaku dengan beberapa kebaikan. :
  1. Beliau mewashiyatkan kepadaku agar tidak melihat kepada orang yang diatasku dan supaya aku melihat kepada orang yang di bawahku. 
  2. Beliau mewashiyatkan kepadaku supaya mencintai orang-orang miskin dan orang-orang yang lemah. 
  3. Beliau mewashiyatkan kepadaku agar aku menyambung hubungan sanak saudaraku meskipun mereka berpaling. 
  4. Beliau mewashiyatkan kepadaku supaya karena Allah aku tidak takut celaan orang yang mencela. 
  5. Beliau mewashiyatkan kepadaku supaya aku mengatakan yang benar meskipun pahit (akibatnya). 
  6. Dan beliau mewashiyatkan kepadaku supaya memperbanyak ucapan “Laa haula walaa quwwata illa billaah” (Tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah), karena ucapan itu merupakan simpanan dari simpanan-simpanan surga”. 
[HR. Thabrani dan Ibnu Hibban di dalam shahihnya dan lafadh ini baginya, dalam Targhib wat Tarhib 3: 337]

Agama itu nasihat.

عن أبي رقية تميم بن أوس الداري رضي الله عنه, أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ» قلنا: لمن؟ قال: «لله, ولكتابه, ولرسوله, لأئمة المسلمين وعامتهم». رواه مسلم

Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus ad-Daary radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama itu nasihat”. Kami pun bertanya, “Hak siapa (nasihat itu)?”. Beliau menjawab, “Nasihat itu adalah hak Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemerintah kaum muslimin dan rakyatnya (kaum muslimin)”. (HR. Muslim)

Ternyata dalam hadits ini rasulullah saw menggambarkan hakekat agama, yakni agama islam hanya dengan redaksi yang terdiri dari dua kata “Ad-dien An-Anasiihah” agama itu adalah nasehat. Kata “an-nasiihah” yang berasal dari kata dasar “an-nushu” yang berarti sesuatu yang bersih dan hubungan yang baik. Maka jika kita mengatakan “nashaha al-`asalu” maknanya madu itu murni bebas dari campuran bahan yang lain. Dan ketika ada seseorang berupaya menjahit bajunya yang robek, maka pekerjaan terebut diungkapkan dengan kata “nashoha”, maka hubungan seorang yang sedang menasehati dengan orang lain yang sedang dinasehatinya seperti orang yang sedang memperbaiki (menjahit) bajunya. Demikianlah kata “An-Nasihah” itu dipakai untuk mengungkapkan sebuah harapan yang baik yang diingkan terjadi pada orang yang dinasehati.

Demikianlah ketika para sahabat mendengar Rasulullah saw mengatakan agama adalah nasehat maka bereka bertanya, “nasehat untuk siapa”, ternyata rasulullah saw menyebutkan sekian banyak obyek nasehat ; Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, pemimpin umat islam dan seluruh umat islam.

Nasehat untuk para pemimpin dan umat secara umum berarti kehendak baik dari nasih (yang menasehati) kepada mansuh (yang dinasehati), sebagaimana pengertian yang sering dipakai untuk mendefiniskan nasehat. Adapun nasehat untuk Allah ,Kitab dan Rasulullah, sesuai dengan asal katanya, yaitu adanya keserasian hubungan. Dimana seorang muslim yang memegang teguh agamanya akan mempunyai hubungan yang baik dengan Allah, Kitab dan Rasul-NYa.

Maka yang dimaksud nasehat kepada Allah swt adalah beriman kepada-Nya, beribadah tanpa dicampuri dengan aktifitas kemusyrikan, ikhlas dalam melakukan segala ketaatan kepada-Nya, menjahui segala bentuk kemaksiatan, cinta dan benci kepada sesuatu karena DIA, mendukung kebaikan dan orang-orang baik dan begitu pula sebaliknya. Maka jika seorang muslim berpegang teguh dengan nilai-nilai ini manfaat baiknya akan kembali kepadannya baik di dunia maupun di akherat kelak.

Sedangkan Nasehat untuk kitab-Nya Adalah menunaikan hak kitabullah; Al-Qur’an, dengan menyakini bahwa Al-Qur’an kalamullah, mu’jizat terbesar diantara mu’jizat-mu’jizat yang pernah diberikan kepada para rasul, sebagai petunjuk dan cahaya. Selain itu juga membenarkan beritanya dan melaksanakan hukumnya. Maka seorang mukmin yang berpegang dengan nilai agamanya akan melakukakan hal-hal berikut ; membaca dan berusaha menghafal(menjaga)nya, meningkatkan kualitas bacaanya dengan lebih baik, mencoba mentadaburi kandungan maknanya, menunaikan pesan-pesan yang ada di dalamnya serta berupaya mendakwahkannya.

Adapun yang dimaksud nasehat untuk Rasul-Nya. Adalah beriman dan membenarkan apa yang dibawanya, mencintainya , taat kepadanya karena taat kepadanya adalah bagian dari taat kepada Allah swt, mempelajari dan mengajarkan sejarah perjalan hidupnya kepada generasi penerus, berupaya maksimal dalam meneladani beliau dan menegakkan sunnahnya.

Yang dimaksud dengan nasehat untuk para pemimpin, tercakup didalamnya penguasa dan ulama. Nasehat untuk penguasa pada intinya adalah mendukung kebaikan yang dicanangkanya dan sebaliknya mengingatkan mereka jika melanggar nilai-nilai kebenaran; membantunnya agar bisa menegakkan nilai-nilai keadailan dan ikut berusaha menjaga keutuhan umat, mendukungnya dalam menjalankan aturan yang benar serta merevisi aturan yang tidak tepat.

Sedang kepada ulama’ maka seorang muslim yang baik akan mencintai dan menghormati mereka, mendukung dakwahnya di jalan Allah, menyemangati mereka untuk mampu mengingatkan penguasa ketika salah, memberi masukan dan nasehat dengan cara yang baik jika mereka jatuh pada kesalahan, karena mereka juga masih manusia yang mungkin saja salah.

Point terahir yang disebut Rasulullah saw adalah nasehat untuk umat islam secara keseluruhan. Pada intinya kita diminta untuk memiliki kepedulain kepada mereka tidak hanya pada urusan materi tapi juga pada hal yang sifatnya non materi; mengarahkan mereka untuk menjalankan nilai agamanya, menasehati mereka agar tetap berada pada jalan yang lurus, mengembalikan mereka yang tersesat dari jalan kepada jalan yang benar, memberi mereka sumbangan ide-ide kebaikan jika mereka membutuhkan, menyemangati mereka untuk berani menghadapi hidup jika mereka terperosok kepada keputus asaan. Sebagian sahabat Rasul ada yang mengatakan :”jika kalian mau maka aku akan bersumpah atas nama Allah, bahwa hamba yang paling dicintai Allah adalah yang berupaya agar Allah mencintai mereka para hamba yang lain, dan berupaya agar para hamba itu mencintai Allah, mereka mengarungi kehidupan ini dengan senantiasa memberi nasehat”.Wallahu A'lam...

                                                                       NAQS DNA 


Read More Add your Comment 0 komentar


Benih Ajaib Kesuksesan



What ever the mind of man can conceive & believe, it can achieve!

Orang sukses belajar bahwa “apa pun yang dapat dipikirkan dan diyakini oleh pikiran manusia dapat pula dicapai oleh pikiran manusia”. Orang ini terus-menerus berusaha hingga bisa mengubah batu sandungan menjadi batu loncatan. Ia tahu di balik kemalangan akan datang benih yang menumbuhkan kebaikan yang sepadan. —Napoleon Hill

“Imajinasi Adalah Bengkel Di Benak Anda, Dia Mampu Mengubah Energi Menjadi Pencapaian Dan Kemakmuran.”-Napoleon Hill

“Sebelum Seseorang Mencapai Kesuksesan, Dia Pasti Akan Berhadapan Dengan Kekalahan Dan Mungkin Beberapa Kegagalan.”-Napoleon Hill

Hidup ini memerlukan inspirasi dan motivasi, agar Anda bisa selalu bergairah dan bersemangat dalam menjalankan setiap proses hidup yang harus Anda jalani. Salah satu orang yang paling rajin memberi inspirasi dan motivasi buat banyak orang adalah Napoleon Hill, beliau telah menginspirasi banyak orang dengan rangkaian kata-kata yang maha dahsyat.

Kata-kata Napoleon Hill tidak saja mampu membangkitkan kita yang sedang putus asa, tapi lebih dari itu beliau mampu memberikan nilai-nilai kehidupan baru yang kaya dengan semangat kebaikan. Napoleon Hill selalu berkata bahwa tujuan adalah sebuah impian dengan tenggat waktu, dan tindakan adalah ukuran nyata dari kecerdasan.

Beliau juga selalu mengingatkan banyak orang bahwa semua kesuksesan, semua kekayaan yang berhasil diraih, berawal dari sebuah gagasan.

Dan menurut beliau, semua terobosan yang dibutuhkan dalam hidup Anda sedang menunggu dalam imajinasi Anda. Imajinasi adalah bengkel di benak Anda, dia mampu mengubah energi menjadi pencapaian dan kemakmuran.

Selanjutnya, beliau juga menjelaskan bahwa ide, rencana, atau tujuan apa pun dapat dipatri di dalam benak dengan memikirkannya terus-menerus. Dan, salah satu kata-kata penuh makna dari Napoleon Hill adalah ketika beliau berkata bahwa sebelum seseorang mencapai kesuksesan, dia pasti akan berhadapan dengan kekalahan dan mungkin beberapa kegagalan. Ketika kekalahan menimpa seseorang, hal yang paling mudah dan yang paling masuk akal dilakukan adalah menyerah. Justru itulah yang telah dilakukan hampir semua orang.

Napoleon Hill telah mengingatkan banyak orang untuk selalu merawat harapan dan impian, dengan cara menganggap semua harapan dan impian itu seolah-olah adalah anak-anak jiwa Anda dan cetak biru dari pencapaian puncak kehidupan Anda.

Untuk itu, ciptakan sebuah rencana yang pasti untuk melaksanakan hasrat Anda dan mulailah segera. Siap atau tidak, segera ubah rencana tersebut menjadi tindakan. Dan jangan menunda. Sebab, tidak akan pernah ada waktu yang tepat bila Anda hanya diam menunggu tanpa bertindak.

Napoleon Hill juga mengingatkan bahwa Thomas Alpa Edison pernah gagal 10.000 kali sebelum beliau menciptakan lampu listrik. Jadi, jangan pernah patah semangat, meskipun Anda berkali-kali mengalami kegagalan. Menurut Napoleon, setiap kemalangan, setiap kegagalan, setiap rasa sakit hati pasti membawa benih keberuntungan yang setimpal atau bahkan lebih besar.

Oleh sebab itu, teruslah menjaga diri dengan api semangat dan jangan pernah ada kata-kata putus asa di kamus hidup Anda.

Hukum menabur dan menuai mengatakan bahwa : kita pasti akan menuai apa yang kita tanam. Bila kita menanam bibit padi, pasti kita akan menuai panenan padi. Tidak mungkin kita akan menuai jagung, bukan ?.

Demikian juga pikiran kita ibarat sebidang tanah yang subur, bila kita menanam bibit pikiran yang positif, pasti kita akan menuai buah pikiran yang positif. Demikian sebaliknya bila kita memikirkan sesuatu yang negatif, maka yang negatif lah yang akan datang.

Maka dari itu, Keberhasilan seseorang dalam pekerjaan maupun dalam kehidupannya, sangat di pengaruhi oleh apa yang mereka tanamkan pada pikirannya. Dan apa yang anda bayangkan tentang diri anda, itu sebetulnya anda menanamkan suatu bibit pikiran ke dalam pikiran anda, dimana apa yang anda bayangkan pada akhirnya akan menjadi siapa diri anda atau menjadi citra diri ada.

Pada bukunya The Message of a Master, John McDonald mengatakan :
“ Suatu gambaran yang terukir dengan kuat dalam pikiran – apa pun bentuknya – akan muncul ke permukaan “.

Jadi apa pun yang anda pikirkan dan menetap cukup kuat dan lama, maka itu yang akan menjadi siapa diri anda. Dia akan muncul kepermukaan.

Bila anda selalu mengisi pikiran anda dengan ketidak-mampuan, ketidak-cukupan, ketidak-bahagiaan, kekesalan dan kemiskinan; dan pikiran ini menetap dan mengakar pada pikiran anda. Maka pikiran ini akan di manifestasikan keluar menjadi realitas hidup anda, dalam hal ini artinya anda menanam bibit kegagalan, bukan bibit kesuksesan.

Untuk hidup yang sukses, kita harus membangun citra diri yang positif, yaitu kita harusnya senantiasa menggambarkan diri sendiri sebagai orang yang sukses, merasakan di dalam hati kesuksesan itu, dan berprilaku seolah-olah anda telah sukses. Ini yang seharusnya kita tanamkan dalam pikiran kita, sehingga terukir dan mengakar pada pikiran kita. Dan tentunya setiap hari harus kita sirami dengan keyakinan. Apa yang sudah mengakar kuat pada pikiran kita, akan menjadi kesadaran kita, maksudnya pikiran itu akan senantiasa muncul pada layar kesadaran kita dan kita akan selalu mengingatnya.

Bila pikiran kita terisi dengan hal-hal yang berhubungan dengan kesuksesan, dan ini selalu kita ingat pada pikiran kita, maka potensi yang tersembunyi di dalam diri kita akan bisa keluar dan termanifestasikan. Dan secara tidak anda sadari kreatifitas itu akan mengalir dan bahkan aliran itu melimpah.

Selain itu, bila anda telah berfokus pada pikiran tentang kesuksesan, maka jalan itu akan terbuka sedikit demi sedikit, segala rintangan sudah pasti bisa anda atasi dan pada akhirnya anda bisa mencapai keberhasilan yang anda inginkan.

Bila anda merubah citra diri anda menjadi lebih positif, anda akan jauh lebih mudah mencapai sasaran atau tujuan itu tanpa harus megeluarkan energi yang besar.

Akhir kata, citra diri anda bisa membuat anda sukses atau gagal; bisa membuat anda bahagia atau menderita. Rubahlah citra-citra anda sedemikian positifnya dan kebebasan, kesuksesan dan kebahagiaan akan berada di genggaman tangan anda.

Dapatkan Benih Ajaib Kesuksesan Anda DI SINI... NAQS DNA


Read More Add your Comment 0 komentar


Just Give Me A Reason

Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info
 

About Me

Our Partners

© 2015 IchiroDekiill Official Blogg All Rights Reserved Thesis WordPress Theme Converted into Blogger Template by Hack Tutors.info